Biograf 7 Tokoh Budayawan
1. Biografi Chairil Anwar

Chairil Anwar dilahirkan di Medan, Sumatera
Utara pada 26 Juli 1922. Ia merupakan anak tunggal dari pasangan Toeloes dan
Saleha, ayahnya berasal dari Taeh Baruah. Ayahnya pernah menjabat sebagai
Bupati Kabupaten Inderagiri, Riau. Sedangkan ibunya berasal dari Situjug,
Limapuluh Kota Ia masih punya pertalian kerabat dengan Soetan Sjahrir, Perdana
Menteri pertama Indonesia. Chairil Anwar bersekolah di Hollandsch-Inlandsche
School (HIS), sekolah dasar untuk orang-orang pribumi pada masa penjajahan
Belanda. Dia kemudian meneruskan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager
Onderwijs (MULO), sekolah menengah pertama Hindia Belanda, tetapi dia keluar
sebelum lulus. Dia mulai menulis puisi ketika remaja, tetapi tidak satupun
puisi yang berhasil ia buat yang sesuai dengan keinginannya. Pada saat berusia
19 tahun, ia pindah ke Batavia (sekarang Jakarta) bersama dengan ibunya pada
tahun 1940 dimana ia mulai kenal dan serius menggeluti dunia sastra. Puisi
pertama yang telah ia publikasikan, yaitu pada tahun 1942. Chairil terus
menulis berbagai puisi. Puisinya memiliki berbagai macam tema, mulai dari
pemberontakan, kematian, individualisme, dan eksistensialisme.Nama Chairil
Anwar mulai terkenal dalam dunia sastra setelah pemuatan tulisannya di “Majalah
Nisan” pada tahun 1942, pada saat itu dia berusia dua puluh tahun. Namun, saat
pertama kali mengirimkan puisi-puisinya di "Majalah Pandji" untuk
dimuat, banyak yang ditolak karena dianggap terlalu individualistis. Hampir
semua puisi-puisi yang dia tulis merujuk pada kematian. Puisinya beredar di
atas kertas murah selama masa pendudukan Jepang di Indonesia yang tidak
diterbitkan hingga tahun 1945. Salah satu puisinya yang paling terkenal dan
sering dideklamasikan berjudul Aku ("Aku mau hidup Seribu Tahun
lagi!"). Selain menulis puisi, ia juga menerjemahkan karya sastra asing ke
dalam bahasa Indonesia. Dia juga pernah menjadi redaktur ruang budaya Siasat
"Gelanggang" dan Gema Suasana. Dia juga mendirikan "Gelanggang
Seniman Merdeka" pada tahun 1946.
Kumpulan puisinya antara lain: Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang
Putus (1949); Deru Campur Debu (1949), Tiga Menguak Takdir (1950 bersama
Seniman Pelopor Angkatan 45 Asrul Sani dan Rivai Apin), Aku Ini Binatang Jalang
(1986), Koleksi sajak 1942-1949", diedit oleh Pamusuk Eneste, kata penutup
oleh Sapardi Djoko Damono (1986); Derai-derai Cemara (1998). Buku kumpulan
puisinya diterbitkan Gramedia berjudul Aku ini Binatang Jalang (1986).
Karya-karya terjemahannya adalah: Pulanglah Dia Si Anak Hilang
(1948, Andre Gide); Kena Gempur (1951, John Steinbeck). Karya-karyanya yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Jerman dan Spanyol antara lain “Sharp
gravel, Indonesian poems”, oleh Donna M. Dickinson (Berkeley, California,
1960); “Cuatro poemas indonesios, Amir Hamzah, Chairil Anwar, Walujati”
(Madrid: Palma de Mallorca, 1962); Chairil Anwar: Selected Poems oleh Burton
Raffel dan Nurdin Salam (New York, New Directions, 1963); “Only Dust: Three
Modern Indonesian Poets”, oleh Ulli Beier (Port Moresby [New Guinea]: Papua
Pocket Poets, 1969).
Ketika menjadi penyiar radio Jepang di Jakarta, Chairil jatuh cinta kepada
Sri Ayati tetapi hingga akhir hayatnya Chairil tidak memiliki keberanian untuk
mengungkapkannya. Kemudian ia memutuskan untuk menikah dengan Hapsah Wiraredja
pada 6 Agustus 1946. Mereka dikaruniai seorang putri bernama Evawani Alissa,
namun karena masalah kesulitan ekonomi dan gaya hidup Chairil yang tak
berubah,Hapsah meminta cerai saat anaknya berumur 7 bulan Chairil menjadi
duda. Tak lama setelah itu pikul 15.15 WIB, 28 April 1949 Chairil meninggal
dunia. Ada beberapa versi tentan sakitnya tapi yang pasti TBC kronis dan
sipilis
2. Biografi Taufiq Ismail

Taufiq Ismail lahir di Bukittinggi, 25 Juni
1935. Masa kanak-kanak sebelum sekolah dilalui di Pekalongan. Ia pertama masuk
sekolah rakyat di Solo. Selanjutnya, ia berpindah ke Semarang, Salatiga, dan
menamatkan sekolah rakyat di Yogya. Ia masuk SMP di Bukittinggi, SMA di Bogor,
dan kembali ke Pekalongan. Pada tahun 1956–1957 ia memenangkan beasiswa
American Field Service Interntional School guna mengikuti Whitefish Bay High
School di Milwaukee, Wisconsin, AS, angkatan pertama dari Indonesia Ia
melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan, Universitas
Indonesia (sekarang IPB), dan tamat pada tahun1963. pada tahun 1971–1972 dan
1991–1992 ia mengikuti International Writing Program, University of Iowa, Iowa
City, Amerika Serikat. Ia juga belajar pada Faculty of Languange and
Literature, American University in Cairo, Mesir, pada tahun 1993. Karena pecah
Perang Teluk, Taufiq pulang ke Indonesia sebelum selesai studi bahasanya.
semasa mahasiswa Taufiq Ismail aktif dalam berbagai kegiatan. Tercatat, ia
pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa FKHP UI (1960–1961) dan Wakil Ketua Dewan
Mahasiswa (1960–1962). Ia pernah mengajar sebagai guru bahasa di SMA Regina
Pacis, Bogor (1963-1965), guru Ilmu Pengantar Peternakan di Pesantren Darul
Fallah, Ciampea (1962), dan asisten dosen Manajemen Peternakan Fakultas
Peternakan, Universitas Indonesia Bogor dan IPB (1961-1964). Karena
menandatangani Manifes Kebudayaan, yang dinyatakan terlarang oleh Presiden
Soekarno, ia batal dikirim untuk studi lanjutan ke Universitas Kentucky dan
Florida. Ia kemudian dipecat sebagai pegawai negeri pada tahun 1964. Taufiq
menjadi kolumnis Harian KAMI pada tahun 1966-1970. Kemudian, Taufiq bersama
Mochtar Lubis, P.K. Oyong, Zaini, dan Arief Budiman mendirikan Yayasan
Indonesia, yang kemudian juga melahirkan majalah sastra Horison (1966). Sampai
sekarang ini ia memimpin majalah itu. Taufiq Ismail menikah dengan Esiyati
Yatim pada tahun 1971 dan dikaruniai seorang anak laki-laki, Bram Ismail.
Bersama keluarga ia tinggal di Jalan Utan Kayu Raya 66-E, Jakarta 13120.
3. Biografi Kuntowijoyo

Prof. Dr. Kuntowijoyo (juga dieja Kuntowidjojo;
lahir di Bantul, Yogyakarta, 18 September 1943.Kuntowijoyo mendapatkan
pendidikan formal keagamaan di Madrasah Ibtidaiyah di Ngawonggo, Klaten. Ia
lulus SMP di Klaten danSMA di Solo, sebelum lulus sarjana Sejarah Universitas
Gadjah Mada pada tahun 1969. Gelar MA American History diperoleh
dariUniversitas Connecticut, Amerika Serikat pada tahun 1974, dan Ph.D Ilmu
Sejarah dari Universitas Columbia pada tahun 1980. Ia mengajar di Fakultas
Sastra Universitas Gadjah Mada dan terakhir menjadi Guru Besar Fakultas Ilmu
Budaya, dan menjadi peneliti senior di Pusat Studi dan Penelitian Kependudukan
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. ketika ia bermukim di Amerika Serikat
untuk mencapai gelar MA dan Ph.D., ia menulis sajak, sekaligus dua buah
kumpulan Isyarat (1976) dan Suluk Awang Uwung (1976). Cerpennya dimuat dalam
majalah ''Horison'', harian ''Kompas'', dan terpilih menjadi cerpen terbaik
harian Kompas, yakni Laki-laki yang Kawin dengan Peri (1994), Sampan Asmara dan
Pistol Perdamaian (1995). Tulisannya berupa esai juga banyak dimuat di surat
kabar. Beberapa penghargaan yang pernah diterimanya adalah cerpen Dilarang
Mencintai Bunga-Bunga dramanya berjudul Tidak Ada Waktu bagi Nyonya Fatma,
Barda dan Cartas(1972) dan Topeng Kayu memperoleh hadiah dalam sayembara
Penulisan Lakon Dewan Kesenian Jakarta 1972 dan 1973, yaitu Hadiah Harapan dan
Hadiah Kedua. NovelnyaPasar mendapat hadiah dalam Sayembara Mengarang Roman
Panitian Tahun Buku Internasional DKI 1972 (terbit sebagai buku tahun 1994).
Tahun 1986 ia mendapat Hadiah Seni dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tahun 1999 ia menerima SEA Write Award dari kerajaan Thailand. Ia juga mendapat
penghargaan dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia (1999), dan
Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) atas novel Mantra Penjinak Ular (2001).
Kuntowijoyo meninggal 22 Februari2005 pada umur 61 tahun, Ia meninggal dunia
akibat komplikasi penyakit sesak napas, diare, dan ginjal yang diderita setelah
untuk beberapa tahun mengalami serangan virus meningoencephalitis. Ia
meninggalkan seorang istri dan dua anak.
4. Biografi Karl Marx
Karl Heinrich Marx lahir di Trier, Prusia, 5
Mei 1818. Karl Marx adalah seseorang yang lahir dari keluarga progresif Yahudi.
Ayahnya bernama Herschel, keturunan para rabi, walaupun begitu ayahnya
cenderung menjadi deis, yang kemudian meninggalkan agama Yahudi dan beralih ke
agama resmi Prusia, Prote stanaliran Lutheran yang relatif liberal untuk
menjadi pengacara. “Kebudayaan adalah teori anti kebudayaan”
Herschel pun mengganti namanya menjadi Heinrich.Saudara Herschel, Samuel —
seperti juga leluhurnya— adalah rabi kepala di Trier. Keluarga Marx amat
liberal dan rumah Marx sering dikunjungi oleh cendekiawan dan artis masa-masa
awal Karl Marx. Marx menjalani sekolah di rumah sampai ia berumur 13 tahun.
Setelah lulus dari Gymnasium Trier, Marx melanjutkan pendidikan nya di
Universitas Bonn jurusan hukum pada tahun 1835. Marx mendapat gelar Doktor pada
tahun 1841 dengan tesis nya yang berjudul ‘The Difference Between the
Democritean and Epicurean Philosophy of Nature’ namun, ia harus menyerahkan
disertasi nya ke Universitas Jena karena Marx menyadari bahwa status nya
sebagai Young Hegelian radikal akan diterima dengan kesan buruk di Berlin. Pada
tahun 1981Marx memperoleh gelar doktor filsafatnya dari Universitas Berlin.
Marx terkenal karena analisis nya di bidang sejarah yang dikemukakannya di
kalimat pembuka pada buku ‘Communist Manifesto’ (1848). meninggal di London,
Inggris, 14 Maret 1883 pada umur 64 tahun.
5. Biografi Ki Hajar Dewantara
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat lahir di
Yogyakarta,2 Mei 1889. Soewardi berasal dari lingkungan keluarga Kadipaten
Pakualaman, putra dari GPH Soerjaningrat, dan cucu dari Pakualam III. Ia
menamatkan pendidikan dasar di ELS (Sekolah Dasar Eropa/Belanda). Kemudian
sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat
karena sakit. ” kebudayaan adalah buah budi manusia adalah hasil perjuangan
manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti
kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam
hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada
lahirnya bersifat tertip dan damai“
Sejak berdirinya Boedi Oetomo (BO) tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda
untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia (terutama
Jawa) pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa
dan bernegara. Kongres pertama BO di Yogyakarta juga diorganisasi
olehnya.Soewardi muda juga menjadi anggota organisasi Insulinde, suatu
organisasi multietnik yang didominasi kaum Indo yang memperjuangkan
pemerintahan sendiri di Hindia Belanda, atas pengaruh Ernest Douwes Dekker
(DD).ia berhasil mendapatkan ijazah pendidikan yang dikenal dengan nama
Europeesche Akte atau Ijazah pendidikan yang bergengsi di belanda. Ijazah
inilah yang membantu beliau untuk mendirikan lembaga-lembaga pendidikan yang
akan ia buat di Indonesia. Pada tahun 1913, Ki Hadjar Dewantara kemudian
mempersunting seorang wanita keturunan bangsawan yang bernama Raden Ajeng
Sutartinah yang merupakan putri paku alaman, Yogyakarta. Dari pernikahannya
dengan R.A Sutartinah, Ki Hadjar Dewantara kemudian dikaruniai dua orang anak
bernama Ni Sutapi Asti dan Ki Subroto Haryomataram. Pada tahun 1922 Raden Mas
Soewardi mengganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Ki Hajar Dewantara
meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun
6. Biografi Wahdi Sumanta

Pelukis natura lis,
lahir di Bandung, Oktober 1917. Sejak di bangku kelas tiga HIS, telah gemar
menggambar. Tamat HIS tahun 1935, mendapat bimbingan dari pelukis Abdullah
Suriosubroto, ayah pelukis Basuki Abdullah selama beberapa bulan karena
dorongan Dr. Kadmirah yang melihat bakat yang dimilikinya. Kemudian ia
mengembangkan bakat itu dengan berlatih bersama-sama dengan pelukis Affandi
yang ketika tinggal di Gang Wangsareja, Bandung. Selain Affandi pelukis lain
yang sering melukis bersama pada waktu itu ialah Barli Sasmitawinata, Sudarso
dan Hendra Gunawan. Tahun 1964, ketika Bandung diduduki Belanda, Wahdi
mengungsi ke Sumedang, kembali tahun 1951. Selama dalam pengungsian ia tidak
melukis sama sekali. Setiba di Bandung ia menggabungkan diri dengan Himpunan
Pelukis Bandung St. Lucas Gilde yang dipimpin oleh dokter berkebangsaan
Austria. Anggota lainnya yang pribumi ialah Barli, Kerton Sujana, Rudiyat, dan
Suwaryono (Soewarjono). Perkumpulan itu secara tetap setiap tah un
menyelenggarakan pameran, paling tidak dua kali, biasanya di Gedung YPK. Karena
kesulitan hidup sebagai pelukis, Wahdi sempat melamar menjadi guru Sekolah
Rakyat dan diterima, tetapi hanya bertahan selama dua tahun. Ia kemudian
membuka toko mebel ‘Sri Tunggal’ di Cicadas.Perusahaan itu berkembang dengan
baik, sehingga ia mampu membeli sebidang tanah di Kiaracondong yang kemudian
dijadikan ‘Sanggar Sangkuriang’.
Tahun 1975 ia bersama Affandi, Barli, dan Sudarso mengadakan pameran
bersama di TIM dengan sponsor DIU. Tahun 1976 ia mengadakan pameran tunggal
atas sponsor Ajip Rosidi di Balai Budaya Jakarta. Tahun 1977 mengadakan pameran
tunggal di TIM atas Sponsor DKJ. Tahun 1975 setelah selesai mengadakan pameran
bersama, ia meresmikan ‘Sanggar Sangkurian’. Tahun 1979, atas usaha Ramadhan
K.H., Wahdi sempat melawat ke Eropa, yang dijadikan kesempatan olehnya untuk
melihat-lihat lukisan klasik dalam museum-museum.
7. Biografi Koentjaraningrat

Prof. Dr. Koentjaraningrat lahir di Sleman, 15
Juni 1923. Ayahnya R.M. Emawan Brotokoesomo, adalah seorang pamong praja di
lingkungan Pakualaman. Ibunya, R.A. Pratisi Tirtotenojo, sering diundang
sebagai penerjemah bahasaBelanda oleh keluarga Paku Alam. “Budaya merupakan
sebuah sistem gagasan & rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan
oleh manusia didalam kehidupannya yang bermasyarakat, yang dijadikan
kepunyaannya dengan belajar. Berbagai penghargaan telah dianugerahkan padanya
atas pengabdiannya dalam pengembangan ilmu antropologi. Di antaranya,
penghargaan ilmiah gelar doctor honoris causa dari Universitas Utrecht, 1976
dan Fukuoka Asian Cultural Price pada tahun 1995. Pak Koen juga mendapat
penghargaan Satyalencana Dwidja Sistha dari Menhankam RI (1968 dan 1981).
Antropolog pertama Indonesia ini meninggal dunia dalam usia 75 tahun, Selasa 23
Maret 1999 sekitar pukul 16.25, di RS Kramat 128, Jakarta Pusat. Dia telah
terkena stroke sejak 1989. Dimakamkan di TPU Karet Bivak, Rabu 24 Maret 1999
sekitar pukul 13.00.
Makalah Kebudayaan
a. Pengertian
Kebudayaan dan Manusia
Kebudayaan atau yang dapat disebut juga
“Peradaban” mengandung pengertian yang sangat luas dan mengandung pemahaman
perasaan suatu bangsa yang sangat kompleks meliputi pengetahuan, kepercayaan,
seni,moral, hukum, adat-istiadat, kebiasaan dan pembawaan lainnya yang
diperoleh dari anggota masyarakat. (Taylor, 1897).Apabila ditinjau dari asal
katanya, maka “Kebudayaan” berasal dari bahasa Sanskerta yaitu
“Budhayah”, yang merupakan bentuk jamak dari “Budhi‟ yang berarti
Budi atau Akal. Dalam hal ini,‟Kebudayaan‟ dapat diartikan sebagai Hal-hal yang
bersangkutan dengan budi atau akal.
Pengertian Kebudayaan dalam kaitannya
dengan Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) adalah: “Penciptaan, penertiban dan
pengolahan nilai-nilai insani yang tercakup di dalamnya usaha memanusiakan diri
di dalam alam lingkungan, baik fisik maupun sosial”. Manusia memanusiakan
dirinya dan memanusiakan lingkungannya
Secara bahasa manusia berasal dari
kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti
berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk
lain).
Pengertian Manusia Menurut Para Ahli
NICOLAUS D. & A. SUDIARJA Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal.
Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani
dan rohani merupakan satu barang.ABINENO J. I Manusia adalah “tubuh yang
berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh
yang fana”.UPANISADS Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman),
jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.SOKRATES Manusia adalah mahluk hidup
berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak
dinyatakan. I WAYAN WATRA Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias
dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir,
dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh),
manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
B. Hakikat Manusia
Ilmu yang mempelajari tentang hakikat
manusia disebut antropologi filsafat. Ada 4 aliran dalam antropologi filsafat,
antara lain :
1. Aliran Serba Zat, berpendapat bahwa yang sungguh-sungguh ada itu hanyalah
zat atau materi. Manusia dan alam adalah materi.
2. Aliran Serba Ruh, berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini
adalah ruh. Aliran ini menganggap ruh adalah hakikat, sedangkan badan
hanyalah penjelmaan atau bayangan.
3. Aliran Dualisme, berpendapat bahwa manusia terdiri dari 2 substansi yaitu
jasmani ruhani.
4. Aliran Eksistensialisme, berpendapat bahwa hakikat manusia adalah eksistensi
dari manusia. Hakikat manusia adalah ruh sedangkan jasadnya hanyalah alat yang
digunakan ruh saja. Tanpa kedua substansi tersebut tidak dapat dikatakan
manusia
C. Kebudayaan Bangsa
Timur
Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa
yang ramah dan bersahabat. Orang-orang dari wilayah lain sangat suka dengan
kepribadian bangsa Timur, mengapa? Karena mereka senang dengan kepribadian
bangsa Timur yang tidak individualis dan saling tolong menolong. Pada
umumnya kepribadian bangsa timur adalah sangat terbuka dan toleran terhadap
bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat
yang ada.
D. Pengertian Kebudayaan
Kata ” kebudayaan datang dari (bhs
Sanskerta) yakni ” buddayah ” yang merupakan bentuk jamak dari kata ” budhi ”
yang artinya budi atau akal. Kebudayaan disimpulkan sebagai ” beberapa hal yang
berkaitan dengan budi atau akal “.
Pengertian Kebudayaan menurut para ahli. Bronislaw Malinowski menyebutkan
kalau ada empat unsur pokok kebudayaan yang mencakup seperti berikut…
§ System beberapa etika yang
memungkinkan adanya kerja sama antaranggota masyarakat supaya sesuaikan dengan
alam seputarnya.
§ Organisasi ekonomi
§ Alat serta instansi atau
petugas untuk pendidikan (keluarga yaitu instansi pendidikan paling utama).
§ Organisasi kemampuan
(politik)
b. C. Kliucckhohn
Kliucckhohn mengatakan ada tujuh unsur kebudayaan, yakni system mata
pencaharian hidup ; system peralatan serta tehnologi ; system organisasi
kemasyarakatan ; system pengetahuan ; bhs ; kesenian ; system religi serta
upacara keagamaan.
E. Unsur-Unsur Kebudayaan
Menurut elville J. Herskovits ada
4 pokok unsur unsur kebudayaan, yaitu :
1. Alat
alat teknologi
2. Sistem Ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan Politik
Dan menurut Bronislaw
Malinowski unsur unsur kebudayaan yang pokok sebagai berikut.
(1) Unsur kebudayaan yaitu sistem norma
yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat di dalam upaya
menguasai alam sekelilingnya.
(2) Unsur kebudayaan yaitu organisasi ekonomi.
(3) Unsur kebudayaan yaitu alat-alat atau lembaga atau petugas pendidikan,
perlu diingat `
bahwa keluarga merupakan lembaga
pendidikan yang utama.
(4)
Unsur kebudayaan yaitu organisasi kekuatan.
F. Wujud Kebudayaan
Terdapat 3 wujud kebudayaan, yaitu
1. ide/
gagasan : suatu pola pikir, contoh wujud kebudayaan dari gagasan pada
masyarakat yogyakarta ialah mempercayai adanya hal hal yang berbau
mistis,seperti mempercayai benda benda pusaka, makna motif batik dan lain
lainnya
2. aktifitas
: kegiatan/tindakan yang di lakukan masyarakat. contoh wujud kebudayaan
dari aktifitas pada masyarakat yogyakarta ialah siraman
pusaka,labuhan,pemberian sesajen padatempat yang di anggap terdapat sesepuh
yang telah tiada, dan lainnya
3. hasil
budaya : berupa suatu peninggalan,hasil karya/benda/fisik. contoh wujud
kebudayaan dari hasil budaya pada masyrakat yogyakarta ialah keraton,alun
alun,batik,keris dan lainny
Menurut J.J. Hoenigman, wujud
kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
·
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang
sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh.
·
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
·
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisikyang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan,
dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang
dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan
Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua
komponen utama:
Ø Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret.
Ø Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari
generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau
tarian tradisional.
G. Orientasi Nilai Budaya
Kluckhohn
dalam Pelly (1994) mengemukakan
bahwa nilai budaya merupakan sebuah
konsep beruanglingkup luas yang hidup dalam
alam fikiran sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang
paling berharga dalam hidup.
Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi
Nilai Budaya Manusia ( kerangka Kluckhohn ) :
· Hakekat Hidup
1. Hidup
itu buruk
2. Hidup
itu baik
3. Hidup
bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar hidup
bisa menjadi baik.
4. Hidup
adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
· Hakekat Karya
1. Karya
itu untuk menafkahi hidup
2. Karya
itu untuk kehormatan.
Persepsi Manusia Tentang Waktu
1. Berorientasi hanya kepada masa kini.
Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi orientasi ini bagus
karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja
semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
2. Orientasi masa lalu. Masa lalu memang
bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang
sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.
Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan
dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran
nyang lebih matang mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya.
Pandangan Terhadap Alam
1. manusia tunduk kepada alam yang
dashyat.
2. Manusia berusaha menjaga keselarasan
dengan alam.
3. Manusia berusaha menguasai alam.
Hubungan Manusia Dengan Manusia
1. Orientasi kolateral
(horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong
royong.
2. Orientasi vertikal, rasa
ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan
memimpin.
3. Individualisme, menilai tinggi uaha
atas kekuatan sendiri.
H. Perubahan Kebudayaan
Perubahan
(dinamika) kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat adanya
ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga
terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan. Definisi perubahan (dinamika)
kebudayan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut.
a. John
Lewis Gillin dan John Philip Gillin
Perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang disebabkan
oleh perubahan-perubahan kondisi geografis kebudayaan material, komposisi
penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam
masyarakat tersebut.
b. Samuel
Koenig perubahan kebudayaan menunjuk pada modifikasimodifikasi yang terjadi
dalam pola-pola kehidupan manusia.
c. Kingsley
Davis perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam struktur
masyarakat.
Faktor-faktor internal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai
berikut.
Ø Adanya ketidakpuasan terhadap sistem nilai yang
berlaku.
Ø Adanya individu yang menyimpang dari sistem nilai
yangberlaku.
Ø Adanya penemuan baru yang diterima oleh masyarakat.
Ø Adanya perubahan dalam jumlah dan kondisi penduduk.
Faktor-faktor eksternal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai
berikut.
Ø Adanya bencana alam,
seperti gempa bumi, banjir, dan lainlain.
Ø Timbulnya peperangan.
Ø Kontak dengan masyarakat
lain.
I. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Manuia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat,
dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan.
Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:
- kebudayaan,
- Pembawa kebudayaan
- Manipulator kebudayaan, dan
- Pencipta kebudayaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahkebudayaan.blogspot.co.id/2015/03/makalah-kebudayaan-ips.html
Louis Leahy, 2001, Siapakah Manusia
? (Sintesis, Filosofis tentang Manusia),
Pustaka
Filsafat, Yogjakarta: Kanisius.
http://irfanyulianto.com/hakikat-manusia-dalam-pandangan-filsafat/
http://www.lahiya.com/pengertian-kebudayaan-definisi-menurut-para-ahli/
https://abdulaziz96.wordpress.com/2015/03/23/wujud-wujud-kebudayaan/
http://dianulumia.blogspot.co.id/2011/05/orientasi-nilai-budaya.html