Nama : Dini Rezki Ramadhani
Kelas : 4EA17
NPM : 12216116
Kelas : 4EA17
NPM : 12216116
1.
Jelaskan
dengan terperinci Pilihan Strategi memasuki pasae global dan berekspansi
melalui:
a. Pasar Global
b. Ekspor
c. Lisensi
d. Usaha Patungan
e. Strategi Perluasan Pasar
f. Penentuan Posisi Pasar
A. Pasar Global
Pasar global adalah pasar berskala dunia yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha. Pasar global mengalami perkembangan
yang pesat belakangan ini karena beberapa faktor, antara lain:
1. Adanya beberapa negara industri yang
mampu menghasilkan produk berkualitas dengan harga murah, misalnya China dan
Taiwan.
2.
Semakin
banyak orang yang melakukan perjalanan antar negara yang secara langsung
menjadi konsumen global.
3.
Semakin
banyaknya transportasi antar negara yang mempermudah distribusi produk.
4.
Perdagangan
dunia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar dunia.
Jika sudah memahami pengertian pasar
global dengan baik, tentunya kita bisa menyimpulkan bahwa pasar global adalah
peluang bisnis yang sangat besar dan menantang. Ketika suatu orang atau
perusahaan memutuskan untuk ikut serta dalam pasar global, maka terbukalah
kesempatan baginya untuk mengembangkan bisnisnya dan meraih lebih banyak
keuntungan. Beberapa kesempatan tersebut antara lain:
a. Perusahaan dapat
membuka pabrik di negara lain yang upah buruhnya lebih murah.
b.
Perusahaan dapat membuka kantor cabang dan pabrik cabang
di beberapa tempat di seluruh duniauntuk mempermudah dan mempermurah distribusi
produknya.
c. Perusahaan dapat
memperoleh target konsumen yang lebih banyak dengan memperkenalkan produknya di
negara lain yang potensial.
Namun, setara dengan kesempatan yang ditawarkan, di pasar
global juga ada berbagai macam masalah dan kendala yang harus siap dihadapi
oleh seluruh pelaku pasar. Seorang pebisnis yang hebat, tentunya akan dapat
menemukan solusi yang kreatif dan inovatif untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapinya. Berikut adalah beberapa macam kendala yang menantang para pelaku
bisnis pasar global:
1. Perbedaan Budaya dan Selera
Produk yang laku keras di suatu negara, bisa jadi tidak
menarik sama sekali bagi masyarakat di negara lain. Misalnya, sepeda motor
Honda laku keras di Indonesia, sementara di Eropa, produk ini tidak ada
peminatnya.
2. Perbedaan Daya Beli Masyarakat
Jika produk yang dijual melalui pasar bebas memiliki harga
yang terlalu tinggi atau justru terlalu rendah di negara targetnya, maka
kemungkinan produk tersebut tidak akan memperoleh banyak pembeli. Misalnya,
kaos – kaos murah buatan China tidak akan laku di Prancis karena daya beli
masyarakatnya yang sangat tinggi.
3.
Peraturan
Nasional
Produk yang banyak diminati masyarakat di suatu negara, bisa
jadi tidak bisa jual ke negara tersebut jika negara tersebut memiliki peraturan
khusus yang membatasinya. Misalnya, di Indonesia, mobil yang terlalu mewah
seperti limousine tidak boleh masuk ke Indonesia. Jadi, perusahaan limousine di
negara manapun tidak ada gunanya jika mereka bermaksud menjual produknya ke
Indonesia.
Tahapan
Menjadi Pemasar Global
Untuk
menjadi pemasar global tidaklah terjadi begitu saja melainkan melalui beberapa
tahap, yaitu:
1. No Foreign Marketing
Perusahaan sudah berhubungan dengan dunia internasional
tetapi bukan karena inisiatif atau belum ada usaha sendiri dengan untuk
memasarkan ke pasar luar negeri. Produk perusahaan beredar di pasar
internasional karena pesanan dari pasar luar negeri, pelanggan asing datang ke
perusahaan. atau atas usaha pihak eksportir.
2.
Infrequent
Foreign Marketing
Perusahaan mulai memasarkan sendiri ke pasar luar negeri
tetapi hanya kalau mempunyai surplus produksi. Apabila pasar domestik masih
mampu menyerapnya, kegiatan ini ditinggalkan. Pada tahap ini belum ada
penyesuaian organisasi maupun prosuknya untuk pasar internasional.
3.
Reguler
Foreign Marketing
Produsen sudah mempunyai perencanaan untuk memasarkan
produknya ke pasar asing. Dipasarkan sendiri atau melalui penyalur domestik
atau distributor asing. Tujuannya melakukan ekspansi pasar domestik dengan
sudah mulai berusaha memahami kebutuhan maupun keinginan pasar internasional.
4. Global Marketing Operations
Pada fase ini, produsen benar-benar telah terlibat dengan
dunia internasional secara global. Kegiatannya tidak hanya sebatas pemasaran
saja, tetapi sudah merencanakan operasional pendek maupun organisasi bersaing
di pasar dunia.
B.
Ekspor
Ekspor adalah suatu kegiatan perdagangan dimana barang dan
jasa di dalam negeri dijual dan dikirimkan ke luar negeri dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan. Pendapat lain mengatakan, arti ekspor adalah
suatu kegiatan ekonomi dimana terjadi proses penjualan dan pengiriman suatu
produk (barang maupun jasa) dari dalam negeri ke negara lain dalam jumlah yang
besar. Pada umumnya kegiatan ekspor dilakukan karena kebutuhan di dalam negeri
sudah terpenuhi dan ada permintaan dari negara lain. Proses kegiatan ekspor
tersebut harus melalui bea cukai di negara pengirim dan penerima barang dengan
syarat dan ketentuan yang berbeda-beda di setiap negara.
Tujuan Ekspor
Pada
dasarnya kegiatan ekspor dilandasi atas kesadaran bahwa setiap negara di dunia
ini tidak ada yang benar-benar bisa mandiri dan saling membutuhkan satu sama
lainnya. Suatu negara melakukan ekspor produksinya ke negara lain yang
membutuhkan produk tertentu dan tidak dapat memenuhi kebutuhan akan barang
tersebut. Berikut ini adalah beberapa tujuan ekspor yang dilakukan oleh suatu
negara atau perusahaan:Untuk memperoleh keuntungan atau laba dalam bentuk
devisa.
Ø
Untuk
mendapatkan harga jual yang lebih tinggi.
Ø
Untuk
melakukan penetrasi atau membuka pasar baru di negara lain.
Ø
Untuk
menciptakan iklim usaha dan ekonomi yang kondusif baik secara nasional maupun
global.
Ø
Untuk
mengendalikan harga produk ekspor di dalam negeri.
Ø
Untuk
menjaga stabilitas kurs valuta asing terhadap mata uang dalam negeri.
Manfaat Ekspor
Kegiatan ekspor suatu negara sangat erat
hubungannya dengan tingkat pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Semakin
tinggi aktivitas ekspor suatu negara maka iklim investasi dan pertumbuhan
ekonominya juga semakin baik. Berikut ini adalah beberapa manfaat ekspor yang
bisa didapat oleh suatu negara:
Ø Memperluas pasar produk lokal, kegiatan ekspor negara Indonesia
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pangsa pasar produk-produk dalam
negeri.
Ø Menambah devisa negara, transaksi yang terjadi dalam
kegiatan ekspor akan menambah penerimaan devisa negara sehingga kekayaan negara
akan bertambah.
Ø Membuka lapangan pekerjaan, kegiatan ekspor juga akan berdampak
pada jumlah lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Ekspor produk Indonesia ke
negara lain akan meningkatkan kegiatan produksi dalam negeri yang tentunya
membutuhkan banyak tenaga kerja.
Adapun bentuk bentuk ekspor sebagai
berikut :
1.
Ekspor Tidak Langsung
Ekspor
tidak langsung (indirect export)
terjadi ketika perusahaan menjual produknya ke pelanggan domestik yang kemudian
mengekspor produk tersebut baik dalam bentuk asli maupun dalam bentuk yang
sudah mengalami modifikasi.
2.
Ekspor Langsung
Ekspor
langsung (direct exporting) terjadi melalui penjualan ke pelanggan, baik ke
distributor maupun pemakai akhir yang berada di luar negara asal perusahaan.
Ekspor langsung biasanya berasal dari usaha yang dimaksudkan untuk memperluas
bisnisnya secara internasional.
3.
Transfer Intraperusahaan
Bentuk
ketiga aktivitas ekspor adalah transfer intrakorporat yang menjadi semakin
penting karena ukuran perusahaan multinasional(MNC) semakin meningkat. Transfer
interkorporat (corcorporate transfer) adalah penjualan barang oleh perusahaan
tertentu dalam negara tertentu ke perusahaan aliansinya di negara lain.
Langkah strategis dalam memasuki
Ekspor :
a. Keputusan manajemen untuk
melaksanakan ekspor
b.
Menentukan
komoditi yang akan diekspor
c.
Menganalisa
kondisi Negara tujuan ekspor tentang:
·
Populasi
·
Politik
·
Ekonomi
·
Sosial
·
Iklim
·
Peraturan
ekspor, impor, devisa
·
Perpajakan,
perbankan, keuangan, transportasi
4.
Menetapkan
pasar potensial dan segmen pasar yang akan dimasuki serta menentukan calon
mitra usaha sebagai saluran pemasaran
5.
Menentukan
strategi operasional bersama mitra usaha seperti:
·
Penentuan
harga jual ekspor
·
Syarat
pembayaran
·
Sistem
distribusi
·
Bauran
pemasaran
6.
Menentukan
sistem promosi dan pemilihan media
7.
Mempelajari
peta pemasaran komoditi tertentu
8.
Mempelajari
nama dan alamat lengkap berbagai badan promosi nasional dan internasional,
sebagai saranan mencari calon pembeli.
9.
Menyiapkan
brosur dan price list dari komoditi yang akan diekspor
10.
Menyiapkan
surat perkenalan usaha dan komoditi yang akan dikirimkan kepada berbagai badan
promosi dan calon pembeli
Contoh : PT. Indofood yang produk
Indomie nya sudah memasuki pasar internasional yakni negara-negara seperti
Belanda, Singapura, Australia dan Malaysia.
C.
Lisensi
Lisensi
membawa risiko finansial yang relatif rendah, sehingga pemilik lisensi dapat
sepenuhnya menginvestigasikan kesempatan pasar dan kemampuan penerima
lisensinya. Lisensi juga dapat membuat pemilik lisensi mempelajari lebih banyak
tentang potensi penjualan produk dan jasanya di pasar baru tanpa komitmen
sumber finasial dan manajerial secara signifikan. Penerima lisensi mendapat
manfaat dari kesempatan untuk membuat dan menjual, dengan biaya riset dan
pengembangan yang relatif rendah, produk dan jasa yang telah sukses di pasar
internasional lain.
Meskipun
demikian, perjanjian lisensi memiliki biaya kesempatan. Lisensi membatasi
kesempatan pasar bagi kedua belah pihak. Tidak peduli seberapa hati-hatinya
perjanjian lisensi dibuat, selalu ada risiko masalah dan kesalahpahaman.
Perhatian terakhir adalah implikasi strategis jangka panjang dari pemberian
lisensi teknologi oleh perusahaan. Banyak perusahaan merasa bahwa berbagai
teknologinya dengan hati-hati akan menciptakan pesaing masa depan. Pemegang lisensi,
dengan menghasilkan produk berdasarkan perjanjian lisensi, akan dapat
mempelajari rahasia produksi dari pemilik lisensi atau mengembangkan sendiri
cara berproduksi.
D.
Usaha
Patungan
Usaha
patungan adalah aliansi strategis di mana dua atau lebih pihak, biasanya
bisnis, membentuk kemitraan untuk berbagi pasar, kekayaan intelektual, aset,
pengetahuan, dan, tentu saja, keuntungan. Perusahaan patungan berbeda dari
merger karena tidak ada pengalihan kepemilikan dalam kesepakatan tersebut.
Kemitraan
ini bisa terjadi antara goliat di industri. Cingular, misalnya, adalah aliansi
strategis antara SBS dan Bellsouth. Hal ini juga dapat terjadi antara dua usaha
kecil yang percaya bahwa kemitraan akan membantu mereka berhasil melawan
pesaing mereka yang lebih besar.
Perusahaan
dengan produk dan layanan identik juga dapat bergabung untuk menembus pasar
yang tidak dapat atau tidak dapat mereka pertimbangkan tanpa menginvestasikan
sumber daya yang luar biasa. Selanjutnya, karena peraturan daerah, beberapa
pasar hanya bisa ditembus melalui joint venturing dengan bisnis lokal.
Dalam
beberapa kasus, sebuah perusahaan besar dapat memutuskan untuk membentuk usaha
patungan dengan bisnis yang lebih kecil untuk segera memperoleh kekayaan
intelektual, teknologi, atau sumber daya penting yang jika tidak sulit
diperoleh, bahkan dengan banyak uang tunai yang mereka miliki.
Bagaimana Pekerjaan Patungan?
Proses
kemitraan adalah prinsip yang terkenal dan telah teruji waktu. Aspek penting
dari usaha patungan tidak terletak pada proses itu sendiri, melainkan dalam
pelaksanaannya. Kita semua tahu apa yang perlu dilakukan: secara khusus, perlu
bergabung. Namun, mudah untuk mengabaikan "hows" dan "whats"
dalam kegembiraan saat ini dengan kemitraan baru ini.
Kita
akan melihat "petunjuk" dalam tinjauan kita tentang faktor-faktor
penting keberhasilan. Untuk saat ini, mari kita ingat bahwa semua merger, besar
atau kecil, perlu direncanakan secara rinci dan dilaksanakan setelah mengikuti
rencana yang ketat untuk menjaga semua peluang kesuksesan di pihak Anda.
The
"whats" harus tercakup dalam kesepakatan hukum yang akan dengan
hati-hati mencantumkan pihak mana yang membawa aset (berwujud dan tidak
berwujud) ke usaha patungan tersebut, serta tujuan aliansi strategis ini.
Meskipun perjanjian perjanjian usaha patungan dapat segera ditemukan di
Internet, saya sarankan Anda mencari saran hukum yang tepat saat memasuki
hubungan bisnis semacam itu.
Ciri-Ciri Joint Venture
Ciri-ciri
dari gabungan perusahaan atau joint venture ini diantaranya meliputi:
a.
Perusahaan
baru yang didirikan oleh beberapa perusahaan lain secara bersama-sama.
b.
Di
Indonesia, Joint venture merupakan kerjasama antara perusahaan domestik dan asing,
c.
Modalnya
berupa saham yang diperloheh atau disediakan oleh perusahaan pendiri dengan
perbandingan tertentu dari setiap perusahaannya,
d.
Kekuasaan
dan hak suara didasarkan pada banyak saham masing-masing perusahaan pendiri,
e.
Kekuasaan
dan hak suara didasarkan pada banyak saham masing-masing perusahaan pendiri,
f.
Perusahaan
pendiri Joint venture tetap memiliki eksistensi dan kebebasan masing-masing,
g.
Resiko
ditanggung secara bersama-sama antara masing-masing partner melalui perusahaan
yang berlainan.
Kelebihan Joint Venture
Kelebihan dari Joint Venture
diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Sekutu
lokal lebih memahami tentang keadaan lingkungan dimana perusahaan Joint Venture
didirikan seperti misalnya adat istiadat, kebiasaan dan Lembaga kemasyarakatan
dilingkungan setempat.
b.
Sekutu
lokal mungkin memilki teknologi yang cocok untuk lingkungan setempat.
c.
Akses
kepasar modal negara tuan rumah dapat dipertinggi oleh hubungan dan reputasi
sekutu lokal.
Kekurangan Joint Venture
Kekurangan dari Joint Venture
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Jika salah dalam memilih sekutu maka
akan meningkatkan resiko politik yang dihadapi.
b.
Adanya
harga transfer produk atau komponen akan menimbulkan konflik kepentingan antara
kedua belah pihak.
c.
Dapat
terjadi perbedaan pandangan antara sekutu lokal dengan perusahaan.
E.
Strategi Perluasan Pasar
Strategi
Perluasan Pasar adalah Sebuah strategi pertumbuhan di mana sebuah organisasi
target produk yang sudah ada ke pasar baru, pengembangan pasar dengan
menargetkan pasar geografis baru, segmen demografis atau psikografis baru, atau
pengguna benar-benar baru. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
meningkatkan pangsa pasar, yaitu; Enam Strategi Memperluas Pangsa Pasar
1.
Tambahkan
produk serta layanan baru
Terdengar
sederhana, hanya menambah produk dan layanan baru. Namun, untuk menjalankan
strategi ini dengan serius, dibutuhkan kerja keras. Kita harus tahu produk dan
layanan apa yang konsumen inginkan. Selain itu, berapa banyak dari mereka yang
mau membayar untuk jumlah produk dan layanan baru ini. Selanjutnya, apakah kita
mampu memenuhi permintaan mereka atau tidak. Agar tidak hanya berangan-angan,
riset pasar perlu dilakukan untuk mengetahui apa yang diinginkan pasar serta berapa
jumlahnya.
2.
Menjual
Produk dan Layanan Pada Pelanggan yang Sudah Ada dengan Peningkatan Jumlah
Disini
kita akan memerlukan sebuah analisis segmentasi pasar guna mengidentifikasi
segmen konsumen yang membeli paling banyak. Dengan cara ini, maka kita bisa
meningkatkan jumlah penjualan kepada konsumen yang sudah ada. Selanjutnya, kita
akan fokus pada penjualan serta strategi pemasaran yang fokus di segmen ini.
Strategi ini juga terdengar mudah namun cukup sulit mengimplementasikannya jika
tidak dengan analisis segmentasi pasar.
3.
Lebarkan Pasar ke Daerah Baru
Di
sini, kita akan mencari pelanggan baru potensial. Kita juga membutuhkan riset
lapangan disini agar produk yang dijual akan diterima oleh pelanggan baru. Di
sini, kita akan melakukan riset pasar untuk menentukan daerah mana yang akan
menjadi target pasar.Jika dimungkinkan potensinya besar, maka langkah
selanjutnya adalah memilih lokasi strategis untuk memasarkan produk kepada
pelanggan baru sedekat mungkin. Kita akan melakukan beberapa strategi membangun
bisnis dari awal.
4.
Targetkan
Pasar Serta Pelanggan Baru
Biasanya,
pebisnis akan memasarkan produknya berdasarkan demografi tertentu seperti usia,
lokasi, jenis kelamin atau psokografis seperti aktivitas, minat juga nila-nilai
tertentu. Namun, jika hanya itu, tentu kita tidak akan mendapatkan pelanggan
baru yang lebih banyak. Pastinya masih ada lagi pelanggan baru yang bisa
memanfaatkan produk kita. Cobalah iklankan atau pasarkan produk secara dengan
media yang tepat serta waktu yang tepat pula.
5.
Masuk
Pada Sistem Penjualan Baru
Strategi
ini menuntut kita untuk memasuki dunia bisnis baru yakni ke pemasaran online.
Sudah banyak bukti toko kecil kemudian beralih menjadi besar saat ia berhasil
memanfaatkan teknologi dan sistem pemasaran online.
Dengan media dan strategi online
marketing yang baik, maka kita bisa meningkatkan penjualan tanpa batasan ruang
dan waktu. Selanjutnya, kita akan mencoba sistem delivery yang baru baik dengan
armada sendiri atau dengan jasa pengiriman barang. Selain itu, peningkatan SEO (Search Engine Optimization) juga
diperlukan untuk memudahkan pelanggan dunia maya menemukan produk kita.
6.
Mengambilalih
Bisnis Lain
Ya,
jika bisnis dipandang masih kurang memiliki jumlah pasar atau kita ingin
benar-benar menjangkau pasar yang lebih luas, sudah bisa dipastikan bahwa
dengan mengambil alih perusahaan atau bisnis orang lain maka jumlah pelanggan
kita otomatis akan meningkat.
Sebagai contoh, Facebook ingin
meningkatkan jumlah pelanggan dan mengurangi pesain maka pihak Facebook kemudian
membeli Instagram serta Whats App. Dengan begitu, pelanggan Instagram dan Whats
App sudah otomatis menjadi pelanggan perusahaan Facebook.
Dari
berbagai cara di atas, kita sudah bisa memetakan bagaimana perusahaan bisa
mengembangkan atau meningkatkan jumlah pelanggan sehingga peluang untuk
mendapatkan penghasilan yang lebih banyak juga akan meningkat.
Pada
tahapan ini, kita memang memiliki pilihan bagaimana mendapatkan modal untuk
mengembangkan pasar. Bisa saja ada pihak yang akan menawarkan kredit mikro
kepada kita. Tentu, pilihan di tangan kita. Yang jelas, kita memerlukan 6 poin
di atas untuk meningkatkan jumlah pelanggan secara signifikan.
F.
Penentuan Posisi Pasar
Kotler
dan Armstrong (1997: 249) menyatakan penentuan posisi pasar sebagai perancangan
posisi produk dan citra perusahaan sehingga menempati tempat khusus dan
dihargai dalam benak pelanggannya. Hermawan Kartajaya dkk. (2003: 51)
mendefinisikan penentuan posisi pasar sebagai strategi untuk mengarahkan
pelanggan dengan membangun rasa kepercayaan, percaya diri, dan kompetensi untuk
pelanggan sehingga menciptakan sebuah eksistensi di benak pelanggan dan
memimpin mereka secara kredibel. Posisi produk adalah cara bagaimana produk
didefinisikan oleh konsumen atas dasar ciri-ciri penting atau tempat yang
diduduki produk dalam benak konsumen relatif terhadap produk pesaing. Proses
penetapan posisi produk terdiri atas tiga langkah, yaitu:
a.
Mengidentifikasi
keunggulan bersaing yang mungkin
Keunggulan
bersaing adalah keunggulan terhadap pesaing yang diperoleh dengan menawarkan
nilai yang lebih besar kepada konsumen, baik melalui harga lebih murah maupun
dengan memberikan manfaat produk yang lebih banyak sehingga sesuai kalaupun
harganya tinggi. Perusahaan dapat membedakan penawarannya dari pesaing dengan
cara berikut:
1.
Diferensiasi
produk;
perusahaan membedakan fisik produknya. Selain fisik produk, perusahaan dapat
membedakan produknya dalam hal kinerja, desain, konsistensi, daya tahan,
keandalan, dan kemudahan reparasi.
2.
Diferensiasi
jasa; perusahaan melakukan pembedaan
melalui jasa yang menyertai produk. Dalam hal ini perusahaan melakukan
penjualan produk dengan memberikan layanan purna jual mulai dari pendidikan
produk, jasa pengiriman, hingga jasa perbaikan produk terhadap konsumennya.
3.
Diferensiasi
personil;
perusahaan memperoleh keunggulan bersaing yang kuat dengan mempekerjakan dan
melatih orang-orang yang lebih baik dibanding pesaingnya.
4.
Diferensiasi
citra;
perusahaan bekerja untuk membangun citra yang membedakan mereka dari pesaing.
Citra
perusahaan seharusnya menyampaikan sebuah pesan tunggal dan unik yang
mengkomunikasikan manfaat dan penentuan posisi utama produk.
b.
Memilih
keunggulan bersaing yang tepat
Ketika
suatu perusahaan menemukan beberapa potensi keunggulan bersaing, perusahaan
tersebut harus memilih keunggulan bersaing yang di atasnya dapat dibangun
strategi penentuan posisi. Perusahaan harus memutuskan berapa banyak
diferensiasi yang akan dipromosikan dan yang mana.
Berapa
banyak perbedaan yang dipromosikan; ketika dua atau lebih perusahaan mengklaim
dirinya sebagai yang terbaik pada ciri yang sama, adalah penting bagi
perusahaan untuk memposisikan dirinya pada lebih dari satu faktor pembeda.
Perbedaan
mana yang dipromosikan; tidak setiap perbedaan adalah alat pembeda. Setiap
perbedaan memiliki potensi untuk menciptakan biaya sebagaimana keuntungan.
Perusahaan harus hati-hati memilih cara yang akan membedakan dirinya dari
pesaing.
c.
Mengkomunikasikan
posisi yang telah dipilih
Setelah
menetapkan posisi produknya, perusahaan harus mengambil langkah-langkah pasti
untuk mengkomunikasikan posisi yang diinginkan kepada konsumen sasaran. Seluruh
upaya bauran pemasaran perusahaan harus mendukung strategi penentuan posisi.
Menentukan posisi perusahaan membutuhkan tindakan nyata, bukan sekedar bicara.
Jika telah memutuskan untuk membangun posisi pada mutu dan pelayanan yang lebih
baik, perusahaan harus menyampaikan posisi itu.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar